Loading...

Rahasia Cara Menanam Anggur Bali Agar Berbuah Manis

Sponsored Links
.
Loading...



Di sebuah ruangan balai penelitian di Singaraja, Bali. Seorang peneliti terheran-heran kala kami bercerita hendak ke kebun anggur. Apanya yang mau diliput. Memang masih ada anggur manis di sini? tanya Dr Haryanti MS, sang peneliti, tak percaya. Sejak 3 -4 tahun terakhir kejayaan anggur bali memang terbenam. Tak ada lagi anggur super yang manis. Namun, di salah satu sudut Singaraja, kami menemukan anggur super dari sebuah kebun. Meski tingkat kematangan belum optimal, rasa manis terasa menyergap lidah.
Rasa anggur di kebun I Gede Edi Yana SE itu luar biasa. Ini belum seberapa. Bila 3 -4 hari lagi dipetik, pasti lebih manis, katanya. Memang saat dipetik tangkai buah anggota keluarga Vitaceae itu masih hijau bersemburat ungu. Tanda buah matang optimal tangkai buah bagian atas berubah ungu.
Toh , semua orang sepakat, anggur dari kebun Edi Yana tergolong terbaik di Singaraja. Kalau mau anggur manis, datang saja ke kebunnya, kata seorang kenalan yang Trubus temui di sebuah pameran di Kuta pada penghujung 2003. Pantas anggur yang berasal dari Kecamatan Seririt, Singaraja, itu kerap dipajang di berbagai pameran nasional.
Teknik pemupukan
Sepintas pemandangan di kebun Edi tak ada bedanya dengan kebun di sekitar. Usut punya usut, teknik pemupukan yang dilakukan ayah 3 anak itulah yang menyebabkan kualitas buah berbeda. Ia mengandalkan pupuk NPK berkadar K tinggi dan pengapuran dolomit CaMg(CO3)2 agar buah manis. K tinggi diberikan saat tanaman disuburkan, sebelum dipangkas untuk berbunga. Pekebun lain lazimnya menggunakan pupuk NPK seimbang dan pengapuran kalsit CaCO3
Menurut Ir Wijaya MS, pakar buah di Bogor, teknik pemupukan K tinggi memang berperan meningkatkan kualitas buah. Kalium berperan sebagai katalisator enzim dalam pembentukan gula dari amilum, kata mantan peneliti di Kebun Pembibitan Buah Cipaku, Bogor, itu. Kalium juga berperan mempertebal dinding sel sehingga tanaman lebih tegar dan kokoh.
Pengapuran dolomit CaMg(CO3)2 diakui memaniskan buah. Pasalnya, kapur dolomit mengandung Mg. Magnesium itu satu-satunya mineral penyusun klorofi l. Ia tak ditemui di kalsit, ujarnya. Dengan penambahan magnesium maka daun lebih hijau. Secara tak langsung proses pembentukan gula menjadi lebih optimal ketimbang tanaman yang kekurangan magnesium.
NPK 1:2:2
Menurut Edi, pupuk K tinggi diberikan pertama kali saat tanaman berumur 11 bulan setelah tanam. Benamkan 1 ons NPK 1:2:2 sejauh 1 m di sekeliling batang setiap 10 hari. Pemberian dilakukan 4 kali sebelum tanaman dipangkas. Sebelumnya, pada umur 2 -11 bulan, pupuk yang digunakan ialah NPK 2:2:1.
Pohon yang dipupuk K tinggi batangnya semakin kokoh. Pada bulan ke-12 dilakukan pemangkasan cabang. Minimal 7 ruas disisakan pada cabang tersier. Agar memudahkan, waktu pemangkasan itu dianggap sebagai 0 hari. Anggur dipanen 105 hari setelah pemangkasan. Pada umur 0 -5 hari biasanya air masih mengucur dari cabang yang dipangkas. Baru pada hari ke-5 sampai ke-20 dilakukan penyemprotan ZPT dari golongan auksin dan giberelin untuk merangsang tunas bunga keluar serempak. Dosisnya sekitar 1 cc per liter atau sesuai yang tertera di kemasan. Perlakuan 4 kali setiap 5 hari.
Pada umur 50 hari lazimnya bunga yang muncul telah menjadi bakal buah. Benamkan 1 kg NPK 1:2:2 di sekeliling batang. Tujuannya agar dinding sel buah kokoh. Ulangi pembenaman NPK 1:2:2 sebanyak 0, 75 kg pada hari ke-75. Pada umur itu terjadi proses pematangan buah. Pemberian K tinggi diharapkan mampu meningkatkan enzim yang berperan dalam pembentukan gula. Pada hari ke-105, buah siap dipanen dengan cara digunting.
Suburkan kembali
Setelah panen, tanah disuburkan kembali. Caranya tambahkan bokashi 20 kg dan dolomit 2, 5 -3, 5 kg. Bokashi berperan memasok hara makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman. Dolomit menaikkan pH tanah agar mendekati netral. Berikan juga 2 kg pupuk K tinggi untuk mengokohkan batang. Setelah itu istirahatkan tanah selama 2 minggu, sambil menunggu tanaman subur. Pohon yang telah subur siap dipangkas kembali sama seperti pada saat perangsangan bunga.
Menurut Edi cara itu bisa diterapkan pada anggur di daerah lain. Yang terpenting wilayah itu cocok untuk penanaman anggur. Dari penelusuran Trubus , lokasi yang paling sesuai untuk anggur ialah yang memiliki ketinggian tak lebih dari 300 m. Tanahnya cukup gembur, tapi memiliki lapisan cadas di kedalaman 40 cm. Lapisan cadas itu dibutuhkan untuk menahan air irigasi dan pupuk tercuci. (Destika Cahyana)

Sumber : Majalah Trubus
Sponsored Links
Loading...
loading...
Flag Counter